Tim Van Damme Inspired by Tim Vand Damme

Home

Vie's Blog

is created just for sharing because sharing is caring



Segala puji bagi Allah SWT, shalawat serta salam selalu tercurah untuk kekasih-Nya.


Blog ini Q persembahkan untuk;

Abi & Ummi yang telah membesarkan-Q,

Asatidz-Asatidzah-Q,

Segenap Guru Besar & Dosen-Q,

TK Darul Ulum Ngembal Rejo Bae Kudus,

TPQ Al-Ma’roef Kudus,

Madrasah Diniyah Mawa’idhus Shibyan Golantepus Mejobo Kudus,

MI Darul Ulum 02 Ngembal Rejo Bae Kudus,

MTs NU Mu'allimat Kudus,

MA NU Mu'allimat Kudus,

UIN Walisongo Semarang,

Teman-Teman yang Telah Mewarnai Hidup-Q.


Semoga Bermanfaat bagi Agama, Nusa, dan Bangsa, Amin...

About Me

Nama : Rofiqo Rahmawati TTL : Kudus, 23 Agustus 1991 Alamat : Kudus, Jawa Tengah, Indonesia Pendidikan :
  • MI Darul Ulum 02 Ngembalrejo Bae Kudus (2003)
  • MTs. NU Mu'allimat Kudus (2006)
  • MA NU Mu'allimat Kudus (2009)
  • S1 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang >> Pendidikan Matematika (2009-sekarang)
Pengalaman Organisasi :
  • Ketua OSIS MTs. NU Mu'allimat Kudus (2004/2005)
  • Ketua OSIS MA NU Mu'allimat Kudus (2007/2008)
  • Crew Redaksi Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Edukasi Fakultas Tarbiyah UIN Walisongo Semarang 2009-sekarang
  • Departemen Pers/Jurnalistik HIMATIKA Walisongo Semarang (2010-sekarang)
  • Departemen Pers/Jurnalistik Pimpinan Wilayah IPPNU Jawa Tengah (2011-sekarang)
Prestasi :
  • Harapan II Siswa Berprestasi Kabupaten Kudus tahun 2005 tingkat SMP/MTS oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus
  • Juara III Siswa Berprestasi Kabupaten Kudus tahun 2008 tingkat SMA/MA/SMK oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus
  • Nominator LKTI BCB Generasi Muda Se-Jateng 2011 oleh Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah
  • Pemenang Penelitian Kompetitif Kehidupan Keagamaan Puslitbang Kehidupan Keagamaan Tahun 2011 oleh Kementerian Agama Republik Indonesia tingkat mahasiswa/dosen/peneliti/praktisi
  • Pemenang Program Penelitian Inovasi Mahasiswa Tahun 2012 Kementerian Pendidikan Provinsi Jawa Tengah
Kontak :

Blog

25 Feb 2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


INTREGRASI PENDIDIKAN KARAKTER
PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Oleh: Saminanto[1]

             
A.      Latar Belakang
Dunia pendidikan adalah dunia yang sangat dinamis, selalu bergerak, dan selalu ada perubahan dan pembaruan. Saat ini, lembaga pendidikan terus berpacu memunculkan dan mengejar keunggulannya masing-masing. Memasuki era globalisasi menjadi satu tantangan tersendiri bagi pengelola pendidikan untuk menyesuaikan kurikulum dan sarana pendidikan mereka dengan berbagai teknologi canggih agar bisa menghasilkan siswa yang mampu bersaing di Era ‘Global Village’. Namun, di tengah semangatnya lembaga pendidikan mengejar keunggulan teknologi, muncul masalah utama dan mendasar dalam pendidikan, yaitu rendahnya karakter yang terbangun di kalangan para peserta didik baik di tingkat sekolah dasar, menengah maupun di perguruan tinggi.
Beberapa hasil penelitian dan survei menunjukkan fakta yang sangat memprihatinkan terkait dengan masalah tersebut, di antaranya:
1.      Sebanyak 63 persen remaja SMP sudah melakukan hubungan seks di luar perkimpoian. Sedangkan 21 persen siswa SMA pernah melakukan aborsi. Temuan yang paling mencengangkan, di beberapa kota besar, hampir semua remaja pernah menonton film porno yang sebenarnya menjadi konsumsi orang dewasa. Seks bebas di kalangan remaja benar-benar semakin menggila. (Data hasil survei 2008 Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan, dibeberkan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI, Prof Dr Meutia Hatta Swasono, usai menjadi penguji sidang disertasi di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya, Selasa (6/1/2010). (http://gugling.com/63-persen-siswa-smp-pernah-hubungan-seks.html, di unduh pada tanggal 15 Januari 2011)
2.      Sebanyak 45% dari sekitar 300.000 orang pengguna narkoba di DKI Jakarta adalah pelajar. Rata-rata mereka duduk di bangku SMP dan SMA. (http://edukasi.kompas.com/read/2010/06/04/15080364/Wow..45.Persen.Pengguna.Narkoba.Pelajar, diunduh pada tanggal 15 Desember 2010).
3.      Tawuran antar pelajar sering terjadi baik dikalangan SMP/MTs dan SMA/MA

Kondisi di atas tentu tidak bisa dilepaskan dari proses pendidikan yang dilaksanakan baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga dan masyarakat. Hal ini bertolak belakang dengan tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 UU No. 20/2003, yang menyatakan bahwa:
‘Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab’.

Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.
Pendidikan karakter tidak hanya menjadi tangung jawab guru Agama, guru PKn, atau guru Aqidah Akhlaq di madrasah, yang secara langsung mengajarkan tentang nilai-nilai karakater, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua guru.
Berdasarkan latar belakang di atas maka MTs Darussalam sangat tepat dengan menggadakan Pelatihan Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran di semua mata pelajaran.

B.       Nilai-nilai Pendidikan Karakter
Pendidikan yang bertujuan melahirkan insan cerdas dan berkarakter kuat itu, juga pernah dikatakan Dr. Martin Luther King, yakni; intelligence plus character... that is the goal of true education (kecerdasan yang berkarakter... adalah tujuan akhir pendidikan yang sebenarnya). Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif. Dengan pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.
Terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu: 1) Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya; 2) Kemandirian dan tanggungjawab; 3) Kejujuran/amanah, diplomatis; 4) Hormat dan santun; 5) Dermawan, suka tolong-menolong dan gotong royong/kerjasama; 6) Percaya diri dan pekerja keras; 7) Kepemimpinan dan keadilan; 8) Baik dan rendah hati; dan 9) Toleransi, kedamaian, dan kesatuan.
Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi butir-butir nilai yang dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, dan lingkungan serta kebangsaan. Berikut adalah daftar nilai-nilai utama yang dimaksud dan diskripsi ringkasnya.
1.      Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan
Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan/atau ajaran agamanya.
2.      Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri
a.    Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.
b.    Bertanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME.
c.    Bergaya hidup sehat
Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
d.   Disiplin 
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
e.    Kerja keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan  guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.
f.     Percaya diri
Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya.
g.    Berjiwa wirausaha
Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
h.    Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika  untuk  menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari  apa yang telah dimiliki.
i.      Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
j.      Ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
k.    Cinta ilmu
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan  yang tinggi terhadap pengetahuan.
3.      Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama
a.    Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain.
Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.
b.    Patuh pada aturan-aturan sosial
Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan  kepentingan umum.
c.    Menghargai  karya dan prestasi orang lain
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
d.   Santun
Sifat yang halus dan baik  dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.
e.    Demokratis
Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama  hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
4.      Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan yaitu Peduli sosial dan lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
5.      Nilai kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
a.    Nasionalis
Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan  yang tinggi terhadap bahasa,  lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
b.    Menghargai keberagaman
Sikap memberikan respek/ hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk  fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.

C.      Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran
Karakter dikembangkan melalui tahap pengetahuan (knowing), pelaksanaan (acting), dan kebiasaan (habit). Seseorang yang memiliki pengetahuan kebaikan belum tentu mampu bertindak sesuai dengan pengetahuannya, jika tidak terlatih (menjadi kebiasaan) untuk melakukan kebaikan tersebut. Karakter juga menjangkau wilayah emosi dan kebiasaan diri. Dengan demikian diperlukan tiga komponen karakter yang baik yaitu moral knowing (pengetahuan tentang moral), moral feeling atau perasaan (penguatan emosi) tentang moral, dan moral action atau perbuatan bermoral. Karenanya, kesembilan pilar karakter tersebut, diajarkan secara sistematis dalam model pendidikan holistik menggunakan metode knowing the good, feeling the good, dan acting the good. Knowing the good dapat dengan mudah diajarkan sebab pengetahuan hanya bersifat kognitif. Setelah knowing the good, harus ditumbuhkan feeling loving the good, yakni bagaimana merasakan dan mencintai kebajikan menjadi motor yang bisa membuat orang senantiasa mau berbuat kebaikan. Sehingga tumbuh kesadaran bahwa, orang mau melakukan kebajikan karena cinta dengan kebajikan itu. Setelah terbiasa melakukan kebajikan, maka acting the good itu berubah menjadi kebiasaan.
Dasar pendidikan karakter ini, sebaiknya diterapkan sejak usia kanak-kanak atau yang biasa disebut para ahli psikologi sebagai usia emas (golden age), karena usia ini terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya. Namun bagi sebagian keluarga, barangkali proses pendidikan karakter yang sistematis di atas sangat sulit, terutama bagi sebagian orang tua yang terjebak pada rutinitas yang padat. Karena itu, seyogyanya pendidikan karakter juga perlu diberikan kepada anak-anak dalam lingkungan sekolah. Di sinilah guru dituntut perannya untuk tidak hanya mengajarkan tetapi juga membelajarkan, bagaimana nilai-nilai karakter mampu terinternalisasi dalam setiap aktivitas peserta didik baik melalui mata pelajaran yang secara substantif terkait langsung seperti PKn dan Pendidikan Agama maupun yang tidak terkait langsung, seperti Matematika, Kimia, Biologi, dan lainnya.

D.      Contoh Integrasi nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran(RPP)

1.    MATERI
Jenjang : MTs
Kelas     : VII
SK         :  1.    Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya
                         dalam pemecahan masalah
KD        :  1.1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan

2.    RINGKASAN MATERI
a.    Bilangn bulat
Bilangan bulat terdiri atas himpunan bilangan negatif, nol dan bilangan bulat positif. Contoh {..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...}
Pada garis bilangan, bilangan bulat positif  terletak di sebelah kanan nol (0) sedangkan bilangan bulat negatif terletak di sebelah kiri nol (0).

b.   Operasi hitung pada bilangan bulat
1)   Penjumlahan
a)      Kedua bilangan bertanda sama
Jika kedua bilangan bertanda sama (keduanya bilangan positif atau keduanya bilangan negatif), jumlahkan kedua bilangan tersebut. Hasilnya berilah tanda sama dengan tanda kedua bilangan.
Contoh:  a. 25 + 10 = 35
b. -25 + (-10) = -35
b)      Kedua bilangan berlawanan tanda
Jika kedua bilangan berlawanan tanda (bilangan positif dan bilangan negatif), kurangi bilangan yang bernilai lebih besar dengan bilangan yang bernilai lebih kecil tanpa memerhatikan tanda. Hasilnya, berilah tanda sesuai bilangan yang bernilai lebih besar.
Contoh:  a. 10 + (-15) = -5
b. (-10) + 15 = 5
2)   Pengurangan
Operasi pengurangan merupakan penjumlahan dengan lawan bilangan  bulat.
3)   Perkalian
Jika p dan q adalah bilangan bulat, maka
P x q = pq
(-p) x q = -pq
P x (-q) = -pq
(-p) x (-q) = pq

4)   Pembagian
Pembagian sebagai operasi kebalikan dari perkalian.
c.    Bilangan pecahan
Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai p/q dengan p, q bilangan bulat  dan q ≠ 0. Bilangan p disebut pembilang dan bilangan q disebut penyebut.

3.    KARAKTERISTIK MATERI
Bilangan bulat terdiri dari bilangan negatif, nol dan bilanga positif. Bilangan negatif  lebih kecil dari bilangan nol, semakin besar bilangan negatif semakin kecil nilainya. Untuk bilangan positif nilainya lebih besar dari bilangan nol. Semakin besar bilangannya nilainya akan semakin besar. Sedangkan bilangan pecahan pada dasarnya adalah bilangan yang nilainya diantara nol dan satu.

4.    INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER
Berdasarkan karakteristik materi ini integrasi nilai-nilai pendidikan karakter  diantaranya adalah:
a.        Dapat membentuk nilai-nilai karakter kebangsaan yaitu menghargai keberagaman.
Setiap peserta didik yang memahami materi bilangan bulat dan pecahan yaitu adanya pemahaman tempat dan kedudukan bilangan, ada yang kecil, sama dan bahkan lebih besar, maka peserta didik diharapkan dapat tertanam sifat menghargai keberagaman pada setiap orang. Dengan memahami adanya keberagaman yang ada pada setiap orang, ada yang memiliki kekurangan dan ada yang memiliki kelebihan, pada akhirnya  peserta didik akan memiliki sikap saling menghormati dan toleran terhadap kelebihan dan kekurangan temannya.
b.        Nilai karakter yang berhubungan dengan sesama yaitu menghargai karya dan prestasi orang lain
Dengan memahami adanya keberagaman setiap orang, maka dalam mengerjakan tugas tentunya setiap peserta didik akan menghargai karya atau pekerjaan dan prestasi orang lain.
c.         Nilai karakter yang berhubungan dengan sesama yaitu santun
Dengan memahami keberagaman yang ada pada setiap orang hal ini akan berimbas pada penghargaan karya dan prestasi orang lain. Dengan demikian juga akan terintegrasikan nilai karakte yang berhubungan dengan orang lain yaitu berbuat santun.

5.    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Untuk lebih jelas melihat pengintegrasian nilia-nilai pendidikan karakter pada materi bilangan bulat dan pecahan ini, dapat dilihat dari RPP berikut.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

                 
Nama Sekolah           : MTs Tarbiyah
Mata Pelajaran          : Matematika
Kelas/Semester          : VII/1
Alokasi Waktu          : 7 JPL  ( 7 x 40 menit ).

Standar Kompetensi       :    1.                Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan  
                                                         penggunaannya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar          :    1.1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan.

Indikator                         :
1.        Terbentuk nilai-nilai karakter bangsa pada peserta didik melalui sikap saling menghargai keberagaman, karya dan prestasi orang lain dan santun dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan bilangan bulat dan pecahan. 
2.        Memberikan contoh bilangan bulat.
3.        Menentukan letak bilangan  bulat dalam garis bilangan.
4.        Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan bulat termasuk operasi campuran.
5.        Menghitung kuadrat dan pangkat tiga bilangan bulat.
6.        Memberikan contoh berbagai bentuk dan jenis bilangan pecahan: bilangan pecahan biasa, campuran, desimal, persen, dan permil.
7.        Mengubah bentuk pecahan ke bentuk pecahan yang lain.
8.        Menyelesaikan operasi hitung: penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan pangkat bilangan  pecahan dan bilangan desimal.


PERTEMUAN PERTAMA ( alokasi waktu 2 x 40 menit ):
Indikator ke – 1, 2 dan 3

I.      Tujuan Pembelajaran:
a.    Terbentuk nilai-nilai karakter bangsa pada peserta didik melalui sikap saling menghargai keberagaman, karya dan prestasi orang lain dan santun dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan bilangan bulat dan pecahan.
b.    Dengan diskusi kelompok, demonstrasi, dan inkuiri, peserta didik diharapkan dapat memberikan contoh bilangan bulat dan menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan dengan benar.


II.   Materi Ajar:  Bilangn bulat

Bilangan bulat terdiri atas himpunan bilangan negatif, nol dan bilangan bulat positif. Contoh {..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...}
Pada garis bilangan, bilangan bulat positif  terletak di sebelah kanan nol (0) sedangkan bilangan bulat negatif terletak di sebelah kiri nol (0).


III.     Metode Pembelajaran: diskusi kelompok, demontrasi, inkuiri

IV.Langkah-langkah Pembelajaran:
No
Kegiatan Pembelajaran
Pengorganisasian
Peserta didik
Waktu

Kegiatan Awal







10 menit
1
Guru memasuki kelas tepat waktu dan mengucapkan salam serta peserta didik diminta berdoa terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai
(karakter religius dan disiplin)
K
2
Apersepsi :
Guru menanyakan angka-angka ataupun macam-macam bilangan yang peserta didik ketahui.
K
3
Motivasi :
Guru menyampaikan implementasi materi dengan kehidupan sehari-hari dan integrasinya dalam pendidikan karakter.
K
4
Menyampaikan tujuan Pembelajaran
K

Kegiatan Inti



Eksplorasi:


5
Guru membagi peserta didik menjadi 4 kelompok
I
2 menit
6
Ketua kelompok mengambil kertas karton yang berisi garis bilangan dan soal untuk dikerjakan
G
4 menit
7
Guru menerangkan aturan cara kerjanya dan peserta didik dilatih pula untuk bersikap saling menghormati dan toleran terhadap kekurangan maupun kelebihan teman kelompoknya serta pekerja keras dan pantang menyerah dalam mengerjakan soal yang ada.
G
7 menit

Elaborasi:


8
Setiap kelompok mendiskusikan soal yang telah diberikan guru yaitu meletakan bilangan bulat pada garis bilangan dengan benar 
G
20 menit

Konfirmasi:


9
Mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan menyebutkan hasil rangkaian jawaban
G
10 menit
10
Melakukan evaluasi dan refleksi untuk menyamakan persepsi
Guru juga mengaitkan dengan memahami adanya keberagaman setiap orang, maka dalam mengerjakan tugas tentunya setiap peserta didik akan menghargai karya atau pekerjaan dan prestasi orang lain.(nilai karakter yang berhubungan dengan sesama yaitu menghargai karya dan prestasi orang lain)
Dengan memahami keberagaman yang ada pada setiap orang hal ini akan berimbas pada penghargaan karya dan prestasi orang lain. Dengan demikian juga akan terintegrasikan nilai karakte yang berhubungan dengan orang lain yaitu berbuat santun.(nilai karakter yang berhubungan dengan sesama yaitu santun)

10 menit

Penutup


11
Peserta didik dipandu oleh guru menyimpulkan tentang definisi bilangan bulat dan letaknya pada garis bilangan
K
2 menit
12
Evaluasi/tes akhir ( terlampir )
I
10 menit
13
Memberikan tugas rumah
Dijelaskan integrasinya agar peserta didik untuk ingin tahu, mencintai ilmu dan bekerja keras untuk mengejakan tugas rumah
K
3 menit
14
Guru bersama peserta didik mengucapkan syukur kepada Allah Swt atas segala karunia-Nya  serta menyuruh peserta didiknya untuk berdoa sebelum proses pembelajaran ditutup( nilai religgius).
K
4 menit
15
Guru mengucapkan salam dan meninggalkan kelas tepat waktu.( religious dan disiplin)
K
2 menit
Jumlah waktu
80 menit

Keterangan: i = Individual;   p = berpasangan;   g = group;   k = klasikal.


V.       Bahan ajar:  Buku paket matemaika kelas VII, spidol, doble tape, kertas
                              karton.

VI.    Penilaian:
  1. Prosedur Tes:
-          Tes awal     : ada
-          Tes Proses  : ada
-          Tes Akhir   : ada

  1. Jenis Tes:
-          Tes awal     : lisan
-          Tes Proses  : Pengamatan
-          Tes Akhir   : Tertulis

  1. Alat Tes:
-          Tes awal:
a.       Sebutkan angka yang termasuk bilangan bulat?
b.      Sebutkan bilangan bulat positif?

-          Tes proses:

NO
Indikator
NILAI
1
2
3
4
5
1
Keaktifan peserta dalam mencari kartu





2
Keaktifan dalam berdiskusi





3
Keaktifan dalam bertanya





4
Keaktifan dalam menjawab pertanyaan






-          Tes akhir:
    1. Dengan menggunakan garis bilangan , tentukan:
a.       Lima bilangan bulat yang terletak di sebelah kiri 3 
b.      Enam bilangan bulat yang terletak di sebelah kanan (-2)
c.       Empat bilangan bulat yang lebih dari (-1)
d.      Tujuh bilangan bulat yang kurang dari 5

    1. Tentukan benar atau salah pernyataan berikut
a.       -4 < -8
b.      5 > -7
c.       -2 > -4
d.      -3 < -4

-          Tugas Rumah:
Kerjakan LKS pada halaman 7 soal nomor 6 sampai 10
Dikumpulkan minggu depan.


                                                                                         
                                                                                          Semarang, 26 November 2011
Kepala Sekolah                                                                 Guru Kelas VII



Pak Anto                                                                           Lik Samin
  NIP. 02476638126                                                    NIP. 081326721713      
                                                        
E.       Penutup
Pembelajaran di dalam kelas harus selalu mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter, sehingga setiapmata pelajaran memiliki peran untuk membangun karakter anak menjadi baik. Pendidikan karaktertidak hanya  menjadi tanggung jawab Guru Agama, Guru Akhlaq atau Guru PKn saja, tetapi menjadi tanggung jawab dari semua guru mata pelajaran.  
Pelaksanaan pembelajaran di kelas sangat ditentukan oleh rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru. Agar pembelajaran di kelas dapat mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter maka guru tentunya harus dapat membuat RPP yang mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter baik Religius, pada diri sendiri, terhadap sesama, lingkungan dan kebangsaan.

F.       Referensi
Doni Koesoema A. 2007. Pendidikan Karakter. Strategi Pendidikan Anak Bangsa.



Kemendiknas. 2010. Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama.  Jakarta

Media Indonesia, 25 Juli 2008

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta

Suparlan. 2010. Pendidikan Karakter dan Kecerdasan (artikel)





SALINAN
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 41 TAHUN 2007
TANGGAL 23 NOVEMBER 2007

STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

I.        PENDAHULUAN
Dalam rangka pembaharuan sistem pendidikan nasional telah ditetapkan visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Terkait dengan visi tersebut telah ditetapkan serangkaian prinsip penyelenggaraan pendidikan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan reformasi pendidikan. Salah satu prinsip tersebut adalah pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Implikasi dari prinsip ini adalah pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.
Mengingat kebhinekaan budaya, keragaman latar belakang dan karakteristik peserta didik, serta tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, proses pembelajaran untuk setiap mata pelajaran harus fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar. Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar proses. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, balk pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester.
Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

II.     PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.
A.     Silabus
Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/ madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan. Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan divas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SMA dan SMK, serta departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.
B.     Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Komponen RPP adalah
1. Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan,kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.
2. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
3. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik•dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indicator kompetensi dalam suatu pelajaran.
4.  Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6. Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
7. Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.
8. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/M I.
9. Kegiatan pembelajaran
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b. Inti Kegiatan
Inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses.eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.


10.        Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
11.        Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian kompetensi.
C.     Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
1.       Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2.       Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
3.       Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
4.       Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
5.       Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pernlielajaran, indicator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
6.       Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

III.  PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
A.                            Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
1.       Rombongan belajar
Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah:
a.       SD/M I : 28 peserta didik
b.       SMP/MT : 32 peserta didik
c.       SMA/MA : 32 peserta did 1k
d.      SMK/MAK : 32 peserta didik
2.       Beban kerja minimal guru
a.       beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan;
b.       beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas adalah sekurang-kurang nya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
3.       Buku teks pelajaran
a.       buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dipilih melalui rapat guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari buku buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri;
b.       rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran;
c.       selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lainnya;
d.      guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber belajar lain yang ada di perpustakaan sekolah/madrasah.
4.       Pengelolaan kelasa.
a.       guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, sertaaktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;
b.       volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik;
c.       tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;
d.      guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik;
e.       guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dankeputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran;
f.        guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;
g.       guru menghargai pendapat peserta didik;
h.       guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;
i.         pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang diampunya; dan
j.         guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.

B.                            Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
1.       Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a.       menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b.       mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
c.       menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
d.      menyampaikan cakupan materi dan penjelasanuraian kegiatan sesuai silabus.
2.       Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
a.       Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1)      melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
2)      menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
3)      memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
4)      melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
5)      memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
b.      Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1)      membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui  tugas-tugas tertentu yang bermakna;
2)      memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
3)      memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
4)      memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
5)      memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
6)      rnenfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
7)      memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan variasi; kerja individual maupun kelompok;
8)      memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
9)      memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
c.       Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1)      memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupunhadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2)      memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
3)      memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
4)      memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
a).     berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
b).    membantu menyelesaikan masalah;
c).     memberi acuan agar peserta didik dapatmelakukan pengecekan hasil eksplorasi;
d).    memberi informasi untuk bereksplorasi Iebih jauh;
e).     memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3.       Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a.       bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
b.      melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c.       memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d.      merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
e.       menyampaikan iencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

IV.  PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai hahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran
Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofoiio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran.

V.     PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN
  1. Pemantauan
1.       Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
2.       Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
3.       Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.
  1. Supervisi
1.       Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
2.       Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
3.       Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.
  1. Evaluasi
1.       Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
2.       Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
a.       membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses,
b.       mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru
3.       Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran.

  1. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan kepada pemangku kepentingan.

  1. Tindak lanjut
1.       Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar.
2.       Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar.
3.       Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD.


BAMBANG SUDIBYO

Salinan sesuai dengan aslinya.
Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional,
Kepala Bagian Penyusunan Rancangan
Peraturan Perundang-undangan dan Bantuan Hukum I,


Muslikh, S.H
NIP. 131479478



[1] Dosen Prodi Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

0 komentar:

Posting Komentar

Komentarnya dunk !!!

My Papers

Paper-Paper S1
No
Kategori
Judul
Preview
Download
1
Bahasa Indonesia
Fitur Istilah Matematika
Click here
Analisis Skripsi Matematika
Click here
Revitalisasi Pengajaran Matematika Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler
Click here
Analisis Tempo:Bukan ‘Bahasa Koran’
Click here
2
Ulumul Qur’an
Ilmu Muhkam dan Mutasyabih
Click here
3
Ulumul Hadis
Hadis Shahih dan Hadis Hasan
Click here
4
Tauhid
Sekte Khawarij
Click here
5
Tasawuf
Geliat Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah dalam Kehidupan Tasawuf di Kudus
Click here
6
Sejarah Peradaban Islam
Masa Keemasan Islam di Spanyol
Click here
7
Telaah Kurikulum Matematika SMP
RPP SK 3 KD 3.1 SMP 2010
Click here
8
Ilmu Pendidikan
Inovasi Pendidikan
Click here
9
Dasar Proses Pembelajaran Matematika 1
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Click here
Click here
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw (PPT)
Click here
10
Ilmu Budaya Jawa
Interpretasi Nilai-Nilai Ekonomi dalam Tradisi Slametan
Click here
Click here
11
Ushul Fikih
Perkembangan Ijtihad Masa Awal Islam
Click here
12
Pemrograman Komputer 1
Program untuk mengkonversi dari jam ke menit
Click here
Click here
Program untuk mengkonversi dari jam ke detik
Click here
Click here
Program untuk mengkonversi dari detik ke jam
Click here
Click here
Program untuk mengkonversi dari inchi ke centimeter
Click here
Click here
Program untuk mencari luas segitiga
Click here
Click here
13
Statistik Dasar
Membuat Data Distribusi Frekuensi
Click here
 
Mean, Median, Modus
Click here




::Vie's Blog:: Design by Insight © 2009

Selamat Datang di Vie's Blog

Selamat datang di blog saya, semoga saja kalian bisa mendapatkan apa yang kalian butuhkan di blog saya ini. Terima kasih telah berkunjung, apabila berkenan silakan berkomentar, atau pun langsung menghubungi jejaring sosial saya, mari kita saling berbagi ilmu ...

Sekilas tentang Penulis

Nama saya Rofiqo Rahmawati, saya Mahasiswi S1 Pendidikan Matematika di UIN Walisongo Semarang.

My Networks

Vie